Saturday, September 06, 2014

Sejarah Peradaban Islam Di Kota Cordoba Part 3


PART 3 - KOTA METROPOLITAN


Dari apa yang telah kita ketahui tentang peradaban di Kota Cordoba, tidak aneh kalau kota ini di pertengahan abad keempat Hijriyah atau abad sepuluh Masihi telah menjadi kota metropolitan yang bisa disandingkan dengan kota-kota moden di milenium ke-3. Bagaimana tidak, sekolah-sekolah di sana tumbuh subur, memberikan pendidikan bagi masyarakatnya, perpustakaan-perpustakaan baik yang bersifat khusus mahupun umum ada di setiap penjuru kota, sehingga Cordoba menjadi kota yang paling banyak koleksi bukunya dan menjadi pusat kebudayaan dan berbagai macam ilmu pengatahuan. Orang-orang miskin juga tidak terhalang untuk menikmati pendidikan di sekolah-sekolah mahal milik pemerintah. Oleh karena itu, konon tidak ada penduduk yang tidak bisa membaca dan menulis di kota ini (al-Maktaba fi al- Islam, Hal. 99). Keadaan ini terjadi bersamaan dengan kaum elit bangsa Eropah masih buta baca-tulis, kecuali beberapa tokoh agama.

Layak untuk disebutkan bahawa kebangkitan peradaban ilmiah di Kota Cordoba pada saat itu disertai dengan kebangkitan administrasi dan perkantoran, iaitu melalui beberapa lembaga dan sistem-sistem hukum yang berlaku, seperti kepemimpinan dan kementerian. Sistem pengadilan, undang-undang jenayah, Hisbah (polisi syariah), dan lembanga-lembaga lainnya juga mengalami kebangkitan.

Bidang perindustrian mengalami perkembangan yang pesat dan banyak industri yang masyhur, seperti industri kulit, industri perkapalan, industri alat-alat pertanian, industri ubat-ubatan, begitu juga industri emas, perak, dan tembaga (Shubh al-A’sya, 5:218).

Keistimewaan Kota Cordoba yang lainnya -sebagaimana disebutkan Yaqut dalam Mu’jam al-Buldan- adalah pasar-pasarnya yang memiliki barang-barang dan komoditi yang lengkap. Dan masing-masing daerah memiliki pasar yang khusus (Nafh ath-Thib min Ghushn al-Andalus ar-Rabith, 1:558).
Dari uraian yang disampaikan al-Muqri dalam Nafh ath-Thib min Ghushn al-Andalus ar-Rabith, dapat diketahui data-data pembangunan Cordoba adalah sebagai berikut:

- Masjid-masjid Kota Cordoba pada masa Abdurrahman ad-Dakhil mencapai 490 masjid, kemudian setelah itu bertambah menjadi 3.837 masjid.
- Rumah rakyat mencapai 213.077 buah rumah, dengan perumahan elit sebanyak 60.300 buah.
- Pertokoan dan sejenisnya mencapai 80.455 buah. Pemandian umum mencapai 900 tempat. Dan lapangan umum mencapai 28 lapangan.

Taman Alcazar di Cordoba: alqazar dari bahasa Arab al-qashru yang bererti Istana

Salah satu sisi Alcazar di Cordoba

Angka-angka tersebut bisa bertambah dan bisa kurang, sesuai dengan keadaan politik semasa dan perbezaan dari riwayat dari para sejarawan. Akan tetapi, perbezaan tersebut adalah perbezaan atas sejauh mana kemegahan, kebesaran, dan keindahan pembangunan, bukan perbezaan tentang esensi dan kewujudanya.

Jumlah penduduk Cordoba pada masa daulah Islam adalah sekitar 500 ribu penduduk namun jumlah penduduknya saat ini hanya 310 penduduk (http://ar.wikipedia.org).

Sumber: Madza Qaddamal Muslimuna lil ‘Alam Ishamatu al-Muslimin fi al-Hadharah al-Insaniyah oleh Raghib as-Sirjani
Artikel KisahMuslim.com

No comments:

Post a Comment

I Love All My Followers ^_^

Entry Babab.net

hatsune_miku_cursor

Singing Hatsune Miku

snow_pink

cute_anime_girl_bottom_left

cute_anime_girl_top_right

Streampad