PART 4 - Cordoba Dalam
Pandangan Ulama dan Sasterawan
CORDOBA MEZQUITA
Cordoba La Mezquita |
Ibnu al-Wardi mengatakan, “Keistimewaan
kota ini lebih hebat dari kalimat-kalimat orang yang menjelaskannya.” (Kharidah al-Aja’ib wa Faridhah al-Ghara-ib, Hal. 12).
Seorang saudagar dari Mosul, Irak, datang
ke Cordoba
tahun 350H/961M, ia menggambarkan kota ini dengan perkataannya,
“Kota
di Andalusia
yang paling besar adalah Cordoba. Di kawasan Barat
tidak ada kota yang serupa dengannya dilihat dari sisi banyaknya penduduk dan
luas daerahnya. Dikatakan bahawa Cordoba mirip dengan salah satu sisi Kota Baghdad atau bahkan mirip dengan Baghdad secara keseluruhan (Baghdad kota yang maju kala itu dan merupakan ibu kota Abbasiyah pen.). Kota Cordoba dibenteng dengan pagar
tembok, dan terdapat dua pintu yang mengarah ke al-Wadi di ar-Rashafah iaitu tempat tinggal penduduk di dataran
tinggi yang bersambung ke tempat tumbuh-tumbuhan
lebat di dataran rendah.
Bangunan-bangunan yang padat mengelilinginya, sedangkan kota ini sendiri mengarah
ke lembahnya. Di bahagian atas lembah terdapat
tempat yang sangat ramai dengan pasar dan aktiviti
ekonomi lainnya. Adapun tempat tinggal
masyarakat umum berada di daerah yang ditanami
banyak pepohon. Secara umum penduduk kota ini
adalah orang-orang kaya dari kalangan
pengusaha (Mu’jam
al-Buldan, 4:324).
Penduduk Cordoba terkenal
sebagai orang-orang mulia, para
ulama, dan orang-orang yang memiliki jabatan
tinggi.”
Al-Idrisi mengatakan, “Cordoba tidak sepi dari tokoh-tokoh ulama,
para pemimpin, dan pedagang-pedagang yang kaya raya. Mereka memiliki banyak
harta, kendaraan-kendaraan yang bagus, dan cita-cita yang tinggi.” (Nuzhah
al-Musytaq fi ikhtiraq al-Afaq, 2:752).
Al-Himyari mengatakan, “Cordoba merupakan pusatnya
Andalusia, ibu kota, dan tempat istana kekhalifahan Bani Umayyah
II. Jejak-jejak mereka di sana tampak jelas,
keutamaan-keutamaan Cordoba dan khalifahnya lebih banyak disebut (kerana sedikit
cacatnya.). Mereka adalah
tokoh-tokoh dunia dan orang-orang
terpandang. Mereka terkenal dengan madzhab yang benar, tingkah laku yang baik,
identiti yang bagus, cita-cita yang tinggi, dan akhlak
yang terpuji. Di sana terdapat ulama-ulama
yang ternama dan para pemimpin yang mulia (ar-Raudh
al-Mi’thar fi Khabar al-Aqthar, Hal. 456).
Yaqut mengatakan, “Cordoba adalah kota besar di Andalusia yang letaknya ada di tengah-tengah. Ia seperti ranjang
bagi Andalusia. Di sanalah tempat
raja-raja Bani Umayyah tinggal,
tempat bermukimnya orang-orang mulia,
dan juga melahirkan orang-orang terpandang
Andalusia (Mu’jam
al-Buldan, 4:324).
Alcazar Cordoba
|
Abu al-Hasan al-Bassam bercerita tentang Kota
Cordoba. Ia mengatakan, “Cordoba merupakan
akhir dari segala tujuan, markas negara,
ibu kota, tempat orang-orang penting
dan bertakwa, negeri orang-orang berilmu lagi pandai,
jantung kawasan Andalusia, sumber yang memancarkan ilmu-ilmu,
kubah Islam,
tempat para imam, negeri yang dituju oleh orang-orang pintar dan
para pelajar, dan lautan mutiara sumber inspirasi.
Dari ufuknya muncul bintang-bintang
dunia, tokoh-tokoh zaman, dan para sasterawan. Alasan mereka diutamakan daripada selainnya baik dulu
maupun sekarang adalah kerana Kota Cordoba merupakan tempat para peneliti dan ilmuwan segala bidang dan
para sasterawan.”
Secara umum, kebanyakan penduduk negeri ini, adalah orang-orang
Arab terhormat dari kawasan Timur yang
menaklukkannya. Keturunan mereka menetap
di sana dan mewarisi tradisi-tradisi pendahulu mereka. Sehingga tidak ada satu daerah pun di
kota ini sepi dari penulis yang mahir dan penyair
ulung (adz-Dzakirah fi Mahasin Ahl al-Jazirah,
1:33).
Ibnu al-Wardi menerangkan tentang Kota
Cordoba dan penduduknya dalam kitab Kharidah
al-Aja’ib. Ia mengatakan, “Penduduknya merupakan tokoh-tokoh
terpandang di dunia dan orang-orang yang
terdepan dalam hal baiknya makanan, pakaian, kenderaan (makmur pen.), dan cita-cita yang tinggi. Di sana terdapat figura-figura ulama, para pemimpin yang hebat,
pasukan yang kuat, dan ahli strategi
perang.”
Kemudian setelah menjelaskan masjid
dan jambatannya, ia mengatakan, “Keistimewaan kota ini lebih hebat dari
kalimat-kalimat orang yang menjelaskannya.” (Kharidah
al-Aja’ib wa Faridhah al-Ghara-ib, Hal. 12). Itulah salah satu kota peradaban Islam yang telah berperanan besar dalam memajukan perjalanan manusia dan memutar rodanya untuk
terus melaju ke depan. Sebenarnya Kota
Cordoba bukanlah satu-satunya yang berperanan seperti itu. Jika kita berbicara tentang
Baghdad, Damaskus, Kaherah, Bashrah, dan
kota-kota Islam lainnya, maka kita akan menemukan hal yang sama
menakjubkannya atau mungkin lebih
menakjubkan lagi.”
Az-Zahra Cordoba
|
Dari penjelasan tentang Kota Cordoba, mulai
dari bangunan hingga tatanan masyarakatnya ini, mudah-mudahan tergambar bagi para pembaca bagaimana besarnya
peradaban Islam, pembangunan fisik yang megah, kehidupan
yang moden, namun tetap dibingkai dalam akhlak-akhlak
terpuji dan nilai-nilai agama yang luhur. Inilah kemodenan
yang terjadi pada umat Islam, kemodenan yang diimbangi dengan tingginya moral dan matangnya spiritual.
Sumber: Madza Qaddamal Muslimuna lil ‘Alam Ishamatu
al-Muslimin fi al-Hadharah al-Insaniyah oleh Raghib as-Sirjani
Artikel KisahMuslim.com
Artikel KisahMuslim.com
Disclaimer : I do not own this essay. Its belong to Indonesian blogger and i just make a re-copy and some editing spells into Malay for the easy reader/visitor in my blog to read it properly in Malay. Credits to the blog owner (ArtikelKisahMuslim).
All Pic Source Part1-4 : Google+ArtikelKisahMuslim
No comments:
Post a Comment