Dekat dengan seseorang yang berpengaruh adalah kebanggaan bagi
banyak orang. Oleh itu ada orang yang berusaha mendekati orang kaya, mendekati
pengusaha, atau mendekati penguasa. Jika sudah dekat, tentu saja ia akan
'tertulari' pengaruh tokoh tersebut. Baik dari aspek status sosial ataupun
kemudahan dunia; harta, peluang usaha, atau bahkan jabatan.
Di akhirat, tidak berguna kekayaan dan jabatan. Pada saat itu,
tidak ada bezanya antara orang kaya dan orang miskin. Tidak ada bezanya antara
pengusaha dan pekerja. Tak ada bezanya antara penguasa dan rakyat jelata. Yang
membezakan adalah iman dan amalnya; yang membezakan adalah ketaqwaannya.
Di akhirat, Rasulullah adalah manusia sentral yang kepadanya
manusia berbondong-bondong meminta syafaat. Maka dekat dengan Rasulullah pada
saat itu adalah kejayaan besar. Kedudukannya menjadi mulia, kedudukannya aman,
dan dijamin selamat dari dahsyatnya azab.
Bagaimana cara menjadi orang yang dekat dengan Rasulullah di
akhirat? Siapakah orang yang paling dekat dengan Rasulullah di hari kiamat?
Beliau sendiri telah memberitahu kepada umatnya.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
أَوْلَى النَّاسِ بِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً
"Orang
yang paling dekat denganku di hari kiamat nanti adalah orang yang paling banyak
berselawat kepadaku" (HR. Tirmidzi; hasan)
Syaikh Mushthofa Al Bugho dan
empat ulama lain dalam Nuzhatul Muttaqin
menjelaskan,
"Hadis ini berisi anjuran memperbanyak shalawat atas
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan tingginya derajat orang yang
memperbanyak shalawat di hari kiamat kelak."
Para ulama menerangkan, ketika dalam hadis disebut hari kiamat,
yang dimaksudkan bukanlah hanya saat kiamat saja. Tetapi sering kali maksudnya
adalah akhirat. Bergantung konteks hadis tersebut. Sebagaimana sabda Rasulullah
yang menyebutkan al hajju arafah. Haji adalah wukuf di Arafah. Tentu saja,
wukuf bukanlah keseluruhan haji.
Hadits senada juga diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan Abu Ya'la:
إن أولى الناس بي يوم القيامة أكثرهم علي صلاة
"Sesungguhnya
Orang yang paling dekat denganku di hari kiamat nanti adalah orang yang paling
banyak berselawat kepadaku" (HR. Ibnu
Hibban dalam Shahih Ibnu Hibban)
أَلا إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلاةً
"Ketahuilah,
sesungguhnya orang yang paling dekat denganku di hari kiamat nanti adalah orang
yang paling banyak berselawat kepadaku" (HR. Abu Ya'la)
Jadi, salah satu cara menjadi orang yang paling dekat dengan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah dengan memperbanyak shalawat.
Siapa mukmin yang paling banyak membaca shalawat, insya Allah ia akan menjadi
orang yang paling dekat dengan Rasulullah di akhirat.
Tentu saja ada amal lain yang menjadikan seseorang dekat dengan
Rasulullah. Misalnya menyantuni anak yatim, yang oleh Rasulullah disebutkan
keutamaannya:
أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِى الْجَنَّةِ هكَذَا وأشار بالسبابة والوسطى وفرج بينهما شيئاً
"Aku
dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di syurga seperti
ini,"
sabda beliau sambil mengisyaratkan jari telunjuk
dan jari tengah beliau dengan agak merenggangkan keduanya. (HR. Al
Bukhari)
Sumber: detikislam.blogspot.com
Disalin dan Disunting semula oleh Putri Rafflesia
No comments:
Post a Comment