Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ~
Sungguh.. bukanlah perkara mudah mengendalikan kemarahan.. ianya
memerlukan ketenangan dan kebijaksanaan saat emosi mula melanda jiwa hingga
tercetusnya api kemarahan yang tidak dapat dikawal... Siapapun boleh marah,
tapi marahlah dengan kadar yang sesuai, pada waktu yang tepat, cara yang benar
dan tujuan yang jelas itu perlu perjuangan.
Amarah itu beracun, namun ada kalanya kita pantas sekali tidak
dapat melawan emosi marah. Dalam Islam, amarah diatur sedemikian rupa agar
tetap santun. Kita tidak boleh marah tanpa alasan yang benar. Kita boleh marah
manakala harga diri kita sebagai muslim dihina, kita boleh marah apabila
orang-orang terdekat kita melakukan perbuatan yang diharamkan Allah, demikian
pula suami/ isteri boleh marah bila pasangannya berselingkuh. Namun begitu, marahlah
dengan wajar tanpa kekerasan.
Bagaimana caranya?
♥ Hindari
Kata-Kata Makian
- Tahanlah diri kita dari mengeluarkan kata-kata yang kasar atau
sesat kepada sesiapapun. Kerana hal ini tidak sekalipun akan menyelesaikan
masalah malah yang terjadi adalah sakit hati dan oleh balik menyerang kita semula
dengan kata-kata yang lebih kasar.
♥ Jangan
Dilakukan Di Depan Umum
- Seandainya harus marah cukuplah hanya sekadar kedua-dua belah
pihak saja yang tahu. Hindarkan dilakukan di depan umum kerana ia akan
menjatuhkan harga diri kita dan harga diri orang lain. Kadangkala orang tidak
melihat harta atau darjat kita namun orang akan menilai bagaimana sikap terbaik
kita dalam menghadapi persoalan yang sulit.
♥ Hindari
Kekerasan Fizik
- Kata-kata yang tidak enak didengar juga sudah cukup membuat kita
sakit hati. Jadi, janganlah ditambah dengan kekerasan secara fizikal kerana
ianya akan lebih mempersulitkan keadaan untuk mencari jalan keluar.
♥ Segera
Berdamai
- Jangan sampai kemarahan membuatkan anda memaki-maki secar
berterusan. Segera akhiri kemarahan tersebut dengan saling memaafi, itu lebih
mententeramkan daripada menyimpan dendam di hati.
Rasulullah SAW bersabda :
" Seorang
muslim tidak dihalalkan untuk mendiamkan diri dari saudaranya lebih dari tiga
hari, yang bila keduanya bertemu masing-masing membuang mukanya. Orang yang
paling baik di antara keduanya adalah yang lebih dahulu mengucapkan salam.
"
( HR. Bukhari dan Muslim ).
Disalin
semula dari: birunyablogku.blogspot.com
Disunting
semula oleh: Putri Rafflesia
No comments:
Post a Comment